LIFE

Saya ingin sedikit bercerita tentang hidup saya yang kian lama makin banyak perubahan yang berhasil diciptakan.
Kisah hidup ini, tentang: extremeness, vegetables, bravery, toughness, and curiosity.

beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 22 bulan agustus Tahun ini, saya pergi ke JunggleLand, Sentul. merupakan tempat wisata yang menyediakan beberapa wahana extreme untuk menguji adrenalin para pengunjung. bisa dibilang seperti Dunia Fantasi, merupakan tempat hiburan dan tujuan wisata yang ingin dikunjungi oleh anak remaja. 1 tahun yang lalu, saya pergi ke Dunia Fantasi, saya merupakan orang yang akan menaiki semua wahana yang bisa mengangkat adrenalin. saya hanya bisa menaiki wahana yang bisa saya jangkau dengan keberanian saya. saya bukan anak yang berani untuk mencoba segala pengalaman di Dunia Fantasi.
Namun, tahun ini entah apa yang membawa saya kesetiap wahana extreme yang disediakan oleh JungleLand. saya mencoba hampir semua wahana extreme dan tidak merasa kapok. bahkan setelah turun, saya terus merasakan perasaan excited yang masih mendalam.
jika kalian mengira saya adalah pemberani, saya tidak setuju, karena saya juga sesekali menutup mata saya ketika takut, saya berteriak dengan keras, saya merasakan mual yang amat sangat, saya merasa was was dan panik. karena sungguh, bukan disana poinnya, tapi waktu tenggang selama setahun, waktu antara saya di Dunia Fantasi dan di JungleLand membawa saya kepada diri saya yang berbeda. saya mengumpulkan keberanian untuk wahana itu selama 1 tahun. sampai pada akhirnya, extremeness menjadi bagian dari saya, bukan lagi sebuah lawan.

kemudian, tentang sayuran berwarna hijau selain kangkung dan bayam. lidah saya terlalu pahit untuk mencoba sayur lain selain mereka berdua. saya tidak bisa menelan brokoli, kembang kol, lotus, sawi, slada. namun kemudian, seiring bergulirnya waktu lidah saya memiliki rasa yang berkembang lidah saya mulai berhenti men-spesifikasikan rasa. dan kemudian, saya menjadi pemakan kembang kol, lotus dan slada. menurut saya itu sebuah perkembangan. dan, pengalaman yang membuat saya bisa melakukan perubahan itu. lidah saya telah memperkaya cita rasanya sehingga saya bisa merasa lebih netral dengan rasa pahit. istilahnya berdamai dengan rasa pahit.
sampai pada akhirnya, vegetables bukan lagi asupan gizi yang saya keluhkan setiap hari. tapi saya butuhkan setiap hari.

beberapa bulan yang lalu saat Ramadhan Kareem di sekolah, kami sedang mencuci piring di Pantry samping sekolah, tempatnya memang agak spooky dan sepi. tiba tiba, teman saya meminta saya untuk memimpin jalannya, kemudian saya sanggupi tanpa pikiran apapun. saya bernyanyi sepanjang mencuci. setelah selesai, diperjalanan kembali ke kamar tidur teman saya bilang "Fan, kok lo jadi berani sih sekarang?". kemudian saya hanya memandangnya sambil berlalu tertawa. tapi kata katanya terus membuat saya berpikir, bahwa benar, saya menjadi orang yang lebih tenang sekarang. saya bisa mengendalikan ketakutan dan bisa percaya diri.
siapa yang bilang saya pemberani? mari saya beritahu bahwa: saya selalu kaget ketika dikageti dimanapun, saya tidak bisa dengan mudah tidur di film horror, saya tidak suka suasan sepi yang menyebabkan saya berfikir tentang suara aneh, saya tidak mudah melupakan pemeran di Film horror, saya pernah menjadi sangat penakut, saya pernah menjadi orang yang paling mudah paranoid.
apakah saya berubah? tidak sama sekali. karakter diatas masih saya yang sekarang. namun ditambahkan, bahwa saya terkendali, sekarang.
sampai pada akhirnya, keberanian bukan lagi menjadi alasan untuk berjalan di depan orang lain, untuk memimpin. tapi penguasaan, penguasaan terhadap diri kita sendiri.


Ketika umur saya 1-5 tahun, saya mudah sekali menangis. ketika lapar, kesepian, jatuh, terbentur, atau bahkan karena kaget..
10 tahun berjalan sejak masa masa itu, saya menjadi orang yang lebih tebah ketegarannya.
saya hampir tidak pernah menangis karena kelaparan, jatuh, terbentur apalagi hanya karena kaget. mungkin ketika kesepian, karena kesepian membawa siapapun untuk merasakan sedih. karena kesepian adalah berkawan dengan kesendirian diri sendiri yang mencintai aura negatif.
sampai pada akhirnya, tanpa disadari diri saya beradaptasi dengan apa yang diri saya butuhkan kedepannya, ya jatuh ya lapar ya terbentur ya kaget. toughness. semuanya menjadi rutinitas yang terjadi setiap hari. bukan lagi sesuatu yang menjadikan saya menangis. tapi yang harus saya ingat, dengan tidak menangis terhadap hal hal tersebut, bukan sama sekali menjadikan saya kuat sekali.
sama seperti pohon, ketika dia hidup bukan berarti dia akan kuat tertiup angin,

Rasa penasaran adalah salah satu rasa yang paling special di masa pertumbuhan setiap manusia, karena setiapnya mempunyai masanya sendiri terhadap halnya sendiri. semakin kedewasaan meliputi, saya merasa semakin sombong dengan hidup.
contohnya, dulu ketika saya masih usia 9 tahun, saya selalu ingin memotong wortel atau apapun diatas talenan milik ibu. saya selalu ingin membantu ibu memasak. menata makanan dimeja makan. tapi ibu bilang : "jangan sayang, nanti jatuh. nanti ya kalau sudah besar kamu yang ngerjain semuanya"
waktu bergerak cepat, kemudian menyampaikan saya pada saat "sudah besar" yang ibu maksud.
saya harusnya mengambil alih segala penataan dapur dan iris mengiris. mungkin karena sudah tau bagaimana rasanya memotong diatas talenan, bagaimana membawa baki dan pirek ke meja makan dan kemudian menata, saya lebih banyak menghindari kegiatan tersebut.
sampai pada akhirnya, curiosity memperkenalkan saya kepada sesuatu yang akan saya tinggalkan ketika sudah saya ketahui.

mungkin hidup saya bergerak memang secepat itu.
atau mungkin, ada yang sudah mencoba wahana extreme dari saat kecil. ada yang makan semua sayur dari sejak balita, ada yang tidak pernah menangis ketika jatuh, ada yang tidak pernah takut setan, ada yang mendapatkan rasa penasarannya secepat mungkin..
mungkin.
tapi setiap hidup, pasti memiliki grafik. dan sampai sekarang, saya merasa memiliki grafik yang benar karena garisnya terus bergerak ke kanan ... ke atas. :-)


Comments

Popular posts from this blog

Dear A.

Perks of Being Loved by ye bestfriend

aku curhat