a story about:

ketika semuanya berjalan santai.. lurus. masih sama seperti biasanya. berjalan santai tanpa alasan. berjalan santai tanpa tujuan. oh, tujuannya ada. membuat dia aman. aku jatuh cinta,tuhan. entah untuk yang keberapa kali. entah untuk apa gunanya namun aku merasakan setiap jengkal perihnya. aku merasakan setiap panasnya. aku merasakan setiap langkahnya. aku merasakan setiap lelah dan sedihnya aku merasakan bahagianya menyukainya. aku merasakan bagaimana menunggunya.. aku merasakan. aku diam. hanya diam. dia tau. dan juga hanya diam. entah apa yang bisa dilakukan si diam. namuan selalu diam yang menyelesaikan masalah kami. selalu diam yang membuat kali bisa kembali ketempat kami semula. selalu saja diam :") aku menangis untuknya,sudah. sampai tiba dimana aku hanya mampu mengatakan sebuah kata yang hanya memang benar benar itu yang aku rasakan saat ini. hanya itu yang dapat menggambarkan betapa banyak air mata yang mengalir mengikuti arah mata ini. sedalam apa aku menggunakan hati in

hari ini hari Minggu, entah apa yang membuatku tergugah melongokan kepala keluar jendela. menatap kosong air yang jatuh perlahan tapi pasti, menggoyahkan daun daun yang awalnya diam. membuat lari orang orang yang sedang memandang langit biru. membuat binatang binatang mencari ‘rumah’nya. membiarkan para penikmat hujan menutup matanya,menghirup aromanya, menikmatinya. aku bukan penikmat hujan. bukan, karena aku tidak memejamkan mata saat hujan datang. dan tidak dapat menikmati aromanya disetiap hujan. namun aku senang melihat suasana saat hujan. aku suka melihat apa yang dibuat hujan. dengan santainya membuat orang orang dan binatang basah tak lupa juga membuat tanaman dan pakaian ibu basah pula. tes tes tes setiap tetesnya mengenai daun. tidak keras memang. namun setidaknya, daun yang muda dan layu tak akan mampu menahan tetesan air itu apalagi berlanjut. aku senang melihat ketegaran daun disana, ia berusaha tetap pada tempatnya. padahal ia tahu, hujannya lebat, hujannya sakit.